(oleh Agung Supriyanto, SCTV)
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih satu jam dari Xieman ke Quanzhou, sampailah kami di kota Quanzhou. Kota yang di kenal dengan kota pedagang, Di sepanjang perjalanan kami di suguhkan pemandangan yang sangat berbeda dengan apa yang biasa kita lihat di Indonesia. Jarak antara kota Xieman dengan kota Quanzhou secara geografis sebenarnya cukup jauh, tapi karena perhatiannya pemerintah China terhadap rakyatnya yang begitu besar, jarak yang cukup jauh itu bisa kami tempuh dengan waktu yang tidak terlalu lama. Sepanjang perjalanan tidak ada jalan yang mengalami kerusakan sehingga laju kendaraan bisa maksimal, jalan yang mulus dengan rambu – rambu yang bagus, sehingga sangat membantu pengendara dalam memacu kendaraannya.
Memasuki daerah perbukitan laju kendaraan kami tetap maksimal, karena jalan tetap lurus dan datar. Biasanya kita kalo melewati perbukitan pasti kendaraan kita jalannya menanjak, tapi di sini tidak seperti itu, karena begitu ada bukit pasti di situ di buat terowongan, ada yang jaraknya panjang ada juga yang pendek, sederhana sih, tapi sangat membantu para pemakai jalan, mereka tidak perlu susah payah mengikuti alur bukit itu, sehingga perjalanan menjadi lambat .Saya sangat terkagum dengan karya mereka, jalan di perbukitan yang seharusnya berkelok – kelok di buat lurus dan datar, tidak ada tanjakan sama sekali sehingga laju kendaraan yang volumenya sangat padat tidak tersendat, apalagi macet. Sungguh karya yang luar biasa.
Bukan itu saja di kanan kiri sepanjang jalan rumah – rumah penduduk tertata dengan sangat rapi, padahal daerah itu bukan kota besar tapi sebuah pedesan, di sana tidak terlihat sama sekali kesan kumuh atau daerah tertinggal. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan, melintasi kota – kota di provinsi Fu Jian.