(oleh Rukin Firda, Jawa Pos)
Mayoritas warga negara Tiongkok memang dari etnis Han. Namun, etnis-etnis minoritas pun mendapat kesempatan yang sama, termasuk kesempatan dalam bidang ekonomi. Misalnya mendirikan perusahaan.
Tidak sedikit warga etnis minoritas yang berhasil di bidang ekonomi. Salah satunya adalah Sha Penceng dari etnis Hui yang beragama Islam. Penceng adalah pemilik kelompok usaha Sanbaoshuangxi yang berpusat di Xi'an, Provisi Shaanxi.
Berawal dari perusahaan obat-obatan kini kelompok usahanya sudah berkembang ke bidang lain. Mulai properti, pendidikan, dan makanan. Khusus makanan, perusahaan Penceng memproduksi makanan halal. Hal itu bisa dimaklumi, karena sebagaimana warga etnis Hui pada umumnya, Penceng beragama Islam.
Bahkan dalam menjalankan perusahaannya, dia selalu menerapkan ajaran-ajaran Islam. ''Kalau kerjasama dengan perusahaan lain ternyata tidak sesuai dengan ajaran Islam, lebih baik saya batalkan,'' katanya.
Dia tidak takut sikap tegasnya tersebut membuat usahanya tidak bisa berkembang. ''Buktinya, sampai sekarang perusahaan saya tetap eksis dan bahkan berkembang,'' tambahnya.
Penceng yang sudah berulangkali menunaikan ibadah haji ke Mekah itu juga menerapkan sistem yang didasarkan pada ajaran Islam pada lebih dari 500 karyawannya. ''Kami tetap memberi kesempatan kepada karyawan untuk menunaikan shalat wajib,'' tuturnya.
Untuk itu, dia menyiapkan lima musholla di kompleks perusahaannya. Dan di bulan Ramadhan, saat umat Islam menjalankan ibadah puasa, dia mengubah jam kerja perusahannya, disesuaikan dengan saat-saat puasa. ''Kami juga menyediakan makanan untuk berbuka secara gratis kepada karyawan,'' ujar pengusaha yang memiliki nama muslim Abu Bakar tersebut.
Manajemen berbasis ajaran Islam itu diterapkannya karena 50 persen karyawannya adalah muslim. Bahkan, sebulan sekali dia menggelar pengajian untuk karyawannya agar mereka makin memahami agama Islam.
Dia juga mengharuskan karyawannya untuk membayar zakat sebesar 2,5 persen dari penghasilan yang diperoleh. Itu dilakukan setiap kali menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Di Hari Raya Idul Qurban dia selalu mengundang warga muslim di sekitar perusahaannya untuk makan bersama. Juga kepada warga asing di Xi'an yang beragama Islam.
Dia yakin bahwa keberhasilannya mengelola perusahaan tersebut karena dia menjalankannya sesuai dengan ajaran-ajaran Islam. Dia yakin bahwa semua itu atas kehendak Allah.
Untuk itu, sebagai wujud terima kasihnya, dia banyak bersedekah. Selain berzakat, dia juga membantu pendidikan pelajar-pelajar kurang mampu di Provinsi Shaanxi. Untuk mereka yang berniat melanjutkan ke S-1 dia memberikan beasiswa sebesar RMB 500. Yang mau melanjutkan ke S-2 RMB 1000.
Dia memiliki pendapatan terkait keyakinannya sebagai penganut agama Islam: ''Muslim yang baik tidak hanya harus menjadi warga negara yang baik, namun juga mampu membentuk masyarakat yang baik''.